Cari Blog Ini

Kamis, 19 Oktober 2017

Proses Kewirausahaan

BAB II
PROSES KEWIRAUSAHAAN

Hasil gambar untuk proses kewirausahaan

 Tujuan Pembelajaran
1.1 Siswa dapat mengetahui mengetahui peroses awal kewirausahaan
1.2 Siswa dapat mengetahui proses perkembangan kewirausahaan
1.3 Siswa dapat mengetahui proses pertumbuhan kewirausahaan.

1.1 Proses Awal Kewirausahaan
Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan. Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan bertindak inovatif.  Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak tantangan yang akan dihadapi , ada yang dapat diatasi atau dicari pemecahannya, ada yang tidak dapat diatasi, bergantung pada kemauan dan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut. Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan, ketinggalan, ketiadaan kesempatan (peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif untuk melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini memang penting untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul apabila kita berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan, kita tidak akan kreatif. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar dan berpikir. Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul melalui proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri pribadi maupun dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah  dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Kewirausahaan muncul apabila memiliki motivasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Faktor-faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh lingkungan, seperti peluang, peran, aktivitas, persaingan, sumber daya, inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok (supplier) investor, dan banker lainnya.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berpikir kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada tantangan. Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996) didefinisikan sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)”. Hasil berpikir (kreatif ) adalah gagasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata (inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya saing, dan daya saing akan menghasilkan peluang.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang baru dan berbeda (somethings new and different). Sesuatu yang baru dan berbeda tidak lain merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan kualitas memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang, dan identik dengan kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah ide. Akan tetapi, ide itu muncul jika ada tantangan. Bila ide muncul, harus ada kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan saja tidak cukup, harus memilik kemampuan (pengetahuan dan keterampilan). Wirausahawan akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras. Semangat dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan wirausahawan akan mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha dan pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan hanya bersifat asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil survei yang dikemukakan oleh Pegy Lambing (2000: 90) menunjukkan: “hampir setengah (43%) dari responden menjawab bahwa mereka mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang diperoleh ketika mereka bekerja di beberapa perusahaan dan bidang profesional lainnya. Mereka mulai mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-cara membuat kontak-kontak jaringan kerja”.

    1.2 Proses Perkembangan Kewirausahaan
Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996: 3), proses perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu internal dan eksternal, seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan (Bygrave, 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi, implementasi yang dapat membuat seseorang berkembang menjadi wirausahawan besar (Soeharto Prawirokusumo, 1977: 5). Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu, faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang, maju, dan tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan keluarga.


Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
·         Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
·         Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
·         Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
                    
Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat fase sebagai berikut.
PertamaFase Inovasi. Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi.  Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
KeduaFase kejadian Pemicu. Setelah berinovasi semakin merangsang untuk terus berproses dan timbulah kejadian pemicu. Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu meliputi pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan dan usia.sementara itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model peran, aktivitas, persaingan, kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga.
KetigaFase Implementasi. Implementasi dipengaruhi oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi mempengaruhi implementasi terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri atas pesaing, pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi: jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
KeempatFase pertumbuhan. Implementasi mendorong pertumbuhan. Fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi, komitmen, manajer pemimpin, dan kewirausahaan. Faktor organisasi yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi: kelompok, strategi, struktur, budaya, dan produk. Sementara itu, faktor yang mempengaruhi yang berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing, pelanggan, pemasok, investor, dan bankir.
Orang yang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman, pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok, berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.

1.3  Proses Pertumbuhan Kewirausahaan
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan. Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
·         Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
·         Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
·         Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
·         Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.

Kesimpulan
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tanyangan. Ada tantangan, maka ada usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika melakukan usaha, pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak ada tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak berusaha, maka akan menemukan tantangan.
Proses perkembangan kewirausahaan menurut Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
·         Proses Inovasi
·         Proses Pemicu
·         Proses Pelaksanaan
·         Proses perkembangan kewirausahaan didorong faktor


Sumber : http://noorjannahgambir.blogspot.co.id/2015/06/proses-kewirausahaan_12.html