Cari Blog Ini

Kamis, 19 Oktober 2017

Perencanaan dan Pengendalian Kas


ANGGARAN KAS
Tujuan Pembelajaran          
a.       Untuk mengetahui pengertian anggaran kas.
b.      Untuk mengetahui pentingnya anggaran kas.
c.       Untuk mengetahui penyusunan anggaran kas.
d.      Unuk mengetahui pendekatan anggaran kas.
e.       Untuk mengetahui format anggaran kas.

Hasil gambar untuk budgeting cash
2.1       Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
Kas mempunyai kedudukan yang sentral dalam upaya menjaga kelancaran operasional perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha perusahaan sehari-hari. Jumlah kas yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle) atau jumlah kas yang tidak produktif.
Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas jangka waktu tertentu, yang terdiri atas :
a.       Perencanaan penerima kas (aliran kas masuk)
b.      Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)
c.       Penetapan sisa kas minimum
Sifat aliran kas, baik aliran masuk maupun aliran keluar, dapat bersifat kontinyu artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang sering diterima/dibayar oleh perusahaan ataupun bersifat tidak kontinyu/insidentil artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang jarang diterima atau dibayar oleh perusahaan.
Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misalnya penerima kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; penerima kas yang berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerima kredit bank, dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.
Contoh aliran kas keluar yang bersifat kontinyu (rutin) misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah, gaji dan kesejahteraan karyawan, pembayaran biaya listrik, air , telepon, dll. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; pengeluaran kas misalnya untuk pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran angsuran utang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap.

2.2       Pentingnya Anggaran Kas
            Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, bagi perusahaan, memiliki alat pembayaran dalam jumlah dan waktu yang tepat akan sangat bermanfaat positif bagi perusahaan. Kekurangan uang akan menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar berbagai aktivitas operasi dan investasi. Pembelian dan pembayaran bahan baku akan terganggu, pembayaran biaya tenaga kerja akan terganggu, dan pembayaran biaya-biaya lain akan terganggu. Sebaliknya, kelebihan uang pada suatu saat, melebihi kebutuhan perusahaan, menyebabkan terlalu banyaknya uang yang menganggur, padahal seharusnya uang tersebut dapat dikelola secara lebih optimal lagi untuk kepentingan perusahaan.
Karena itu, penting sekali bagi perusahaan untuk memiliki kas dalam jumlah dan waktu yang tepat agar kas tersebut dapat dipergunakan secara optimal tanpa mengganggu operasi perusahaan. Untuk kepentingan itulah, sangat perlu sekali dibuat suatu perencanaan yang baik untuk melihat berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan untuk suatu periode tertentu.
            Rencana perusahaan yang berupa antisipasi tentang berbagai aktivitas yang memerlukan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan serta antisipasi tentang berbagai penerimaan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan tersebut harus sekaligus menunjukkan sumber-sumber penggunaan dan penerimaan kas. Setiap sumber penerimaan kas harus dapat dibuat taksirannya tentang berapa banyak uang yang akan diperoleh dari setiap sumber tersebut dan kapan uang tersebut akan diterima. Setiap sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat taksirannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut dan kapan uang tersebut dibutuhkan.
            Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana keluar tersebut, akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Jika jumlah uang yang akan diterima lebih besar dari jumlah uang yang akan dikeluarkan, cukup dilihat waktu dibutuhkannya uang tersebut dan waktu dikeluarkannya uang tersebut. Jika jumlah uang yang akan dikeluarkan lebih besar dari jumlah uang yang diterima, maka perusahaan harus membuat efisiensi pada pos-pos yang memungkinkan. Jika efisiensi telah dilakukan tetapi jumlah uang yang akan dikeluarkan tetap lebih besar dari jumlah uang yang akan diterima, maka perusahaan perlu mengelola waktu diterima dan dikeluarkannya kas tersebut, agar pada saat dibutuhkan uang tersebut telah ada dalam anggaran kas.
            Jadi pada dasarnya, tujuan dibuatnya anggaran kas adalah untuk memberikan infomasi yang relevan tentang taksiran penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Ada dua pendekatan pokok yang dapat dipakai dalam penyusunan anggaran kas yaitu:
a.       Metode penerimaan dan pengeluaran kas (metode terpadu)
b.      Metode aliran kas menurut laporan perhitungan laba rugi (metode pendapatan neto yang disesuaikan)

Dalam menyusun anggaran kas tentunya harus memperhatikan safety cash balance. Safety cash balance merupakan jumlah kas minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada setiap saat diperlukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance adalah :
1.        Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar
2.        Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan
3.        Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan

2.3       Penyusunanan Anggaran Kas
Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui bilamana perusahaan dalam keadaan defisit dan keadaan surplus sebagai akibat operasi perusahaan. Tahapan susunan anggaran kas adalah sebagai berikut :
Tahap pertama, menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut rencana operasional perusahaan.
Tahap kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun taksiran pembayaran bunga utang beserta waktu pelunasan kembali utang tersebut. Atau menyusun taksiran pembelanjaan dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash balance.
Tahap ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas final.
Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu:
·         Anggaran kas jangka pendek
Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
·         Anggaran kas jangka panjang
Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.


Langkah-Langkah Penyusunan Anggara Kas
            Tahapan penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
a)      Menyusun anggaran penagihan piutang.
b)      Menyusun anggaran penerimaan kas yang terdiri dari penerimaan tunai, penagihan piutang dan penerimaan lainnya.
c)      Menyusun anggaran pengeluaran kas.
d)     Menyusun anggaran kas sementara, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya defisit kas.
e)      Memperkirakan pembayaran, bunga dan menyusun skema pembayaran bunga secara lengkap.
f)       Menyusun anggaran kas akhir.
Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain adalah:
a.       Menunjukkan posisi kas pada akhir periode sehingga dapat diketahui apakah posisi kas tersebut surplus atau defisit.
b.      Menunjukkan kebutuhan untuk mencari pinjaman jika terjadi defisit kas atau jumlah kas pada akhir periode tidak mencukupi jumlah minimal kas yang disyaratkan.
c.       Mengkoordinasikan jumlah kas dalam hubungannya dengan:
                       i.      Kebutuhan kas untuk menjamin ketersediaannya modal kerja
                     ii.      Penerimaan kas dari penjualan
                   iii.      Kebutuhan kas untuk investasi
                   iv.      Kebutuhan kas untuk pembayaran utang
d.      Menetapkan dasar perkreditan yang efektif jika perusahaan akan  memberikan fasilitas kredit bagi konsumennya.
e.       Pengendalian posisi kas,

2.    2.4   Pendekatan Dalam Menyusun Anggaran Kas
Ada dua  pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusun anggaran kas yaitu:
a.       Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas, dimana sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi penjualan tunai, piutang dagang, piutang wesel, bunga penjualan aktiva tetap serta penghasilan lainnya. Sedangkan pengeluaran kas muncul dari transaksi pembayaran tunai seperti  pembeliaan bahan,  upah,  pajak, deviden dan lain-lain. Pada pendekatan ini semua  pos yang bersifat actual basis harus dijabarkan kedalam cash basis. Pendekatan ini mudah di laksanakan  jika perusahaan telah menyusun rencana laba komprehensif, karena data tersedia lengkap dan terinci, dan pendekatan ini berguna untuk menyusun anggaran jangka pendek.
b.      Pendekatan akuntansi keuangan, digunakan untuk menyusun anggaran  kas jangka panjang dimana penyusunan aliran kas dimulai dari laporan R/L (laba atau rugi) kemudian laporan tersebut disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis menjadi cash basis.

2.5       Format Anggaran Kas
Walaupun tidak ada baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.

Format tersebut membagi arus kas ke dalam tiga kelompok sumber yaitu:
1.      Aktifitas Operasi yaitu berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjual produk tersebut. Karena itu di dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu:
a.       Penjualan produk perusahaan
b.      Penerimaan piutang
c.       Pendapatan dari sumber di luar usaha utama
d.      Pembelian bahan baku/barang dagangan
e.       Pembayaran biaya tenaga kerja
f.       Pembayaran biaya-biaya overhead
g.      Pembayaran biaya-biaya pemasaran,
h.      Pembayaran biaya-biaya administrasi & umum
2.      Aktivitas Investasi adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan gedung, mesin, tanah, kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain, dan sebagainya.
3.      Aktivitas Pembiayaan adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya dan mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekuensinya. Misalnya penerbit surat uang, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang dan sebagainya.

Jika dilihat format anggaran kas tersebut, maka berbagai sumber penerimaan dan   pengeluaran kas tersebut, dapat di susun seperti dalam tabel dibawah ini.

SumberAliranKas
Penerimaan
Pengeluaran
Aktivitas
Operasi
Penjualan Produk
Pembelian  Bahan/Barang Dagangan
Pendapatan Lain-Lain
Pembayaran Biaya Tenaga Kerja
Pembayaran Biaya Overhead
PembayaranBiayaPemasaran
Pembayaran Biaya Administrasi Dan Umum
Pembayaran Biaya Lain-Lain
Aktivitas
Investasi
Penjualan Gedung
Pembelian/Pembangunan Gedung
Penjualan Mesin
Pembelian Mesin
Penjualan Kendaraan
Pembelian Kendaraan
Penjualan Tanah
Pembelian Tanah
Penjualan Surat Berharga
Pembelian Surat Berharga
Dan Lain-Lain
Dan Lain-Lain
Aktivitas
Pembiayaan
Penerbitan Saham
Pembayaran Deviden
Penerbitan Obligasi
Pelunasan Obligasi/Promes/Wesel
Penerbitan Promes/Wesel
Dan Lain-Lain
Dan Lain-Lain

























Kesimpulan
Anggara kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance adalah :
1.      Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar
2.      Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan
3.      Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan
Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui bilamana perusahaan dalam keadaan defisit dan keadaan surplus sebagai akibat operasi perusahaan. Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu: Anggaran kas jangka pendek dan Anggaran kas jangka panjang
Ada dua  pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusun anggaran kas yaitu, pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas dan pendekatan akuntansi keuangan. Walaupun tidak ada baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA
Suci Made. 2017. Anggaran Perusahaan, singaraja.
 Rahayu Sri, Andry. 2013. Penyusu anggaran perusahaan. Graha Ilmu Yogyakarta.
Rudianto. 2008. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.