BAB IV
IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN
Tujuan
Pembelajaran
1.1 Siswa dapat mengetahui pengertian
ide dan peluang usaha
1.2 Siswa dapat mengetahui sumber ide
dalam berwirausaha
1.3 Siswa dapat mengetahui
metode-metode untuk memunculkan ide
1.4 Siswa dapat mengetahui
jenis-jenis ide untuk memulai suatu usaha
1.5 Siswa dapat mengetahui
sumber-sumber potensial peluang
1.6 Siswa dapat mengetahui kegagalan
didalam memilih peluang bisnis baru
1.7 Siswa dapat mengetahui orientasi
eksternal dan internal dalam berwirausaha
1.1 Pengertian
ide dan peluang usaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti).
Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan, seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven) (Suryana, 2003).
1.2 Sumber Ide
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun yang sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep dalam lokasi yang berbeda.
2. Minat/hobi
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi terhadap suatu bidang tertentu, akan melahirkan suatu ide untuk mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi tersebut
3. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.
Sedangkan Menurut hasil survey Peggy Lambing (2000:90),sekitar 43% responden (wirausahawan) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.
Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.sebanyak 1 dari 10 responden (11%)dari wirausaha yang disurvey memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar,sedangkan sebanyak 46% lagi karena hobi
1.3 Metode-metode untuk memunculkan ide
1. Kelompok fokus
hal ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari konsumen, potensial dari berbagai latar belakang atau karakteristik sosial ekonomi yang ditargetkan perusahaan berjumlah 8 hingga 14 orang, dipimpin oleh seorang moderator guna mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan salah seorang anggota kelompok guna memunculkan ide tentang produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat dipasarkan.
Metode ini sangat berguna untuk menyaring beberapa konsep produk yang ada agar selanjutnya dapat dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Bertukar pikiran
Metode ini dapat digunakan dalam pengembangan produk baru didasarkan fakta bahwa peningkatan kreativitas orang dapat dirangsang dengan cara dipertemukan dengan orang lain dan diikutsertakan dalam suatu diskusi berkelompok. Dengan cara ini ide-ide baru dapat muncul.
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada kategori produk atau wilayah pasar tertentu. Adapun peraturan dalam metode ini adalah:
a. Tidak diperkenankan adanya komentar negatif/kritik terhadap pendapat seseorang
b. Diharapkan berpikir sebebas mungkin
c. Diusahakan memperoleh sejumlah besar ide-ide baru
d. Diperbolehkan adanya kombinasi dari ide-ide yang dikemukakan dalam diskusi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti).
Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan, seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven) (Suryana, 2003).
1.2 Sumber Ide
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun yang sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep dalam lokasi yang berbeda.
2. Minat/hobi
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi terhadap suatu bidang tertentu, akan melahirkan suatu ide untuk mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi tersebut
3. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.
Sedangkan Menurut hasil survey Peggy Lambing (2000:90),sekitar 43% responden (wirausahawan) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.
Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.sebanyak 1 dari 10 responden (11%)dari wirausaha yang disurvey memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar,sedangkan sebanyak 46% lagi karena hobi
1.3 Metode-metode untuk memunculkan ide
1. Kelompok fokus
hal ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari konsumen, potensial dari berbagai latar belakang atau karakteristik sosial ekonomi yang ditargetkan perusahaan berjumlah 8 hingga 14 orang, dipimpin oleh seorang moderator guna mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan salah seorang anggota kelompok guna memunculkan ide tentang produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat dipasarkan.
Metode ini sangat berguna untuk menyaring beberapa konsep produk yang ada agar selanjutnya dapat dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Bertukar pikiran
Metode ini dapat digunakan dalam pengembangan produk baru didasarkan fakta bahwa peningkatan kreativitas orang dapat dirangsang dengan cara dipertemukan dengan orang lain dan diikutsertakan dalam suatu diskusi berkelompok. Dengan cara ini ide-ide baru dapat muncul.
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada kategori produk atau wilayah pasar tertentu. Adapun peraturan dalam metode ini adalah:
a. Tidak diperkenankan adanya komentar negatif/kritik terhadap pendapat seseorang
b. Diharapkan berpikir sebebas mungkin
c. Diusahakan memperoleh sejumlah besar ide-ide baru
d. Diperbolehkan adanya kombinasi dari ide-ide yang dikemukakan dalam diskusi
3. Analisis masalah
Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada para konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh tanggapan mengenai kinerja suatu produk pada kategori tertentu atau persepsi terhadap suatu konsep produk baru yang akan dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
1.4 Jenis-jenis ide untuk memulai suatu usaha
1. Ide jenis A
Ide awal yang pada penyedian produk yang sudah ada tapi belum tersedia pasar bagi konsumen
2. Ide jenis B
Ide awal yang melibatkan tekhnologi baru yang didasarkan bagi penyediaan produk baru pada konsumen
3. Ide jenis C
Ide awal yang didasarkan pada penyedian produk yang telah diperbarui bagi konsumen
1.5 Sumber-sumber
Potensial PeluangMetode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada para konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh tanggapan mengenai kinerja suatu produk pada kategori tertentu atau persepsi terhadap suatu konsep produk baru yang akan dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
1.4 Jenis-jenis ide untuk memulai suatu usaha
1. Ide jenis A
Ide awal yang pada penyedian produk yang sudah ada tapi belum tersedia pasar bagi konsumen
2. Ide jenis B
Ide awal yang melibatkan tekhnologi baru yang didasarkan bagi penyediaan produk baru pada konsumen
3. Ide jenis C
Ide awal yang didasarkan pada penyedian produk yang telah diperbarui bagi konsumen
Agar ide-ide potensial menjadi peluang
bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide disebut screening yang
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau
jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen dipasar.
b. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
· Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat.
· Kerugian teknik harus rendah.
· Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
· Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih.
· Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
· perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
c. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya :
· Kesamaan dan keunggulan dalam produk yang dikembangkan pesaing.
· Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya.
· Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru.
d. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
a. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen dipasar.
b. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
· Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat.
· Kerugian teknik harus rendah.
· Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
· Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih.
· Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
· perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
c. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya :
· Kesamaan dan keunggulan dalam produk yang dikembangkan pesaing.
· Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya.
· Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru.
d. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai – nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin
terjadi dengan cara:
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
1.6 Kegagalan
Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
ü Kurangnya obyektivitas
ü Kurangnya kedekatan dengan pasar
ü Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
ü Diabaikannya kebutuhan finansial
ü Kurangnya diferensiasi produk
ü Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
ü Kurangnya obyektivitas
ü Kurangnya kedekatan dengan pasar
ü Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
ü Diabaikannya kebutuhan finansial
ü Kurangnya diferensiasi produk
ü Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Mengidentifikasi Peluang Usaha
· Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :
a. Belajar ilmu manajemen usaha
b. Meminta jasa konsultan manajemen
c. Meminta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha
Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha, kekuatan, kelemahan usaha (SWOT)
· Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha :
a. Kerjasama dan optimism
b. Keterbukaan dan kreatif
c. Bekerja prestatif
d. Mendengarkan saran orang lain
e. Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri
Menangkap Peluang Usaha
Menurut James L. Hessbet, kekuatan-kekuatan peluang usaha yang memacu pada penawaran dan permintaan jasa antara lain :
a. Meningkatnya sistem distribusi yang didasarkan atas informasi
b. Adanya deregulasi
c. Berkurangnya hambatan perdagangan
d. Meningkatnya teknologi informasi
e. Perkembangan pasar modal
f. Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu
Analisis Peluang Usaha
1. Persiapan dan langkah-langkahnya :
Persiapan dalam melaksanakan analisis usaha :
a. Meneliti luas usaha yang dipilih
b. Bentuk usaha dan jenis usaha yang ditekuni
c. Mengenal informasi usaha yang diterima
d. Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan
· Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :
a. Belajar ilmu manajemen usaha
b. Meminta jasa konsultan manajemen
c. Meminta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha
Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha, kekuatan, kelemahan usaha (SWOT)
· Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha :
a. Kerjasama dan optimism
b. Keterbukaan dan kreatif
c. Bekerja prestatif
d. Mendengarkan saran orang lain
e. Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri
Menangkap Peluang Usaha
Menurut James L. Hessbet, kekuatan-kekuatan peluang usaha yang memacu pada penawaran dan permintaan jasa antara lain :
a. Meningkatnya sistem distribusi yang didasarkan atas informasi
b. Adanya deregulasi
c. Berkurangnya hambatan perdagangan
d. Meningkatnya teknologi informasi
e. Perkembangan pasar modal
f. Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu
Analisis Peluang Usaha
1. Persiapan dan langkah-langkahnya :
Persiapan dalam melaksanakan analisis usaha :
a. Meneliti luas usaha yang dipilih
b. Bentuk usaha dan jenis usaha yang ditekuni
c. Mengenal informasi usaha yang diterima
d. Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan
Langkah-langkah peluang usaha :
a. Membuat skestsa bidang usaha yang ditekuni
b. Penyediaan modal dan mengurus izin usaha
c. Menyiapkan tenaga kerja dan menyiapkan sarana
d. Menyiapkan bahan baku dan Menetapkan lokasi
e. Menetapkan metodelogi dan teknologi usaha
f. Menetapkan manajemen dan mencari mitra usaha
a. Membuat skestsa bidang usaha yang ditekuni
b. Penyediaan modal dan mengurus izin usaha
c. Menyiapkan tenaga kerja dan menyiapkan sarana
d. Menyiapkan bahan baku dan Menetapkan lokasi
e. Menetapkan metodelogi dan teknologi usaha
f. Menetapkan manajemen dan mencari mitra usaha
1.7 Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi didunia merangsang orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya – sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
a. Konsumen
b. Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d. Pemerintah
e. Penelitian dan pengembangan
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga tahap penggunaan sumber daya- sumber daya internal yaitu :
a. Analisis konsep hingga bisa terdifinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
b. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
c. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekan.
Ada beberapa hal yang bisa anda gunakan sebagai patokan awal dalam memilih suatu bidang usaha yang akan anda tekuni dalam jangka panjang:
1. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi anda, tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar anda sesuai dengan karakter usaha anda.
2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut
kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut
Tujuannya kita bisa mengukur kemampuan diri kita dengan mengadakan beberapa analisis atau riset sederhana mengenai usaha tersebut.
4. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut
Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus memperhitungkan beberapa pengembalian modal (return) yang akan Anda dapatkan dari usaha tersebut.
Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
· Tahap Gagasan
· Tahap Konsep
· Tahap Pengembangan Produk
· Tahap Uji Pemasaran
· Tahap Komersialisasi
Beberapa contoh tentang ide atau peluang bisnis teruatama untuk anda mahasiswa yang ingin mendapatkan tambahan uang bulanan. Yuk mari kita simak
Kesimpulan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah
rancangan yang tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar
bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam
bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat
diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan
mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau
peluang yang dengan segera diambil. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan
cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya
ia menjadi pengendali usaha
Peluang menjadi wirausaha sangatlah besar, ada banyak sector yang berpotensi untuk dijadikan sebagai lahan berwirausaha. Mungkin sangat kecil terjadi kegagalan didalam memilih peluang bisnis baru misalnya kurangnya obyektivitas, kurangnya kedekatan dengan pasar, pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai, diabaikannya kebutuhan finansial, kurangnya diferensiasi produk, dan pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.
Sumber : https://plus.google.com/116866747488882017831/posts/gCngQBfAXAi
Peluang menjadi wirausaha sangatlah besar, ada banyak sector yang berpotensi untuk dijadikan sebagai lahan berwirausaha. Mungkin sangat kecil terjadi kegagalan didalam memilih peluang bisnis baru misalnya kurangnya obyektivitas, kurangnya kedekatan dengan pasar, pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai, diabaikannya kebutuhan finansial, kurangnya diferensiasi produk, dan pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.
Sumber : https://plus.google.com/116866747488882017831/posts/gCngQBfAXAi