Tujuan
1.
Siswa dapat mengetahui perencanaan tenaga kerja dalam
suatu perusahaan
2.
Siswa dapat menjelaskan persiapan-persiapan dalam
penyusunan anggaran tenaga kerja
3.
Siswa dapat mengetahui fungsi-fungsi perencanaan dan
pengawasan dari anggaran tenaga kerja
4.
Siswa dapat mengetahui Bagaimana proses penyusunan dan
perhitungan anggaran tenaga kerja langsung
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Tenaga Kerja
Pada setiap perusahaan tertentu ada
biaya yang dikeluarkan untuk keperluanburuh. Buruh atau tenaga kerja merupakan
salah satu factor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan,
meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang ada
dalam sebuah perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tangan manusia,
meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis.
Tenaga kerja yang bekerja dalam
sebuah pabrik dibedakan menjadi dua yakni:
1.
Tenaga kerja langsung
2.
Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya
pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja dipabrik yang secara langsung
terlibat pada proses produksi dan biaya produksinya dikaitkan pada biaya
produksi atau pada barang dagang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak
langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja dipabrik yang tidak terlibat
secara langsung pada proses produksi dan biaynya dikaitkan padabiaya overhead
pabrik.
Anggaran tenaga kerja, seperti
halnya Anggaran bahan mentah hanya merencanakan unsure tenaga kerja langsung.
Dan seperti halnya anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja ini selalu
dikaitkan dengan anggaran produksi yang telah disusun sebelumnya. Perencanaan
tenaga kerja meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan
secara matang oleh pimpinan perusahaan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
a.
Kebutuhan tenaga kerja
b.
Pencarian
dan penariakan tenaga kerja
c.
Latihan bagi
tenaga kerja baru
d.
Evaluasi dan
spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja
e.
Gaji dan upah yang harus diterima
oleh tenaga kerja
f.
Pengawasan tenaga kerja
Berbagai cara dilakukan oleh
perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan terampil,
yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Tenaga kerja yang tidak mempunyai
ketrampilan khusus pada umumnya mudah dicari diIndonesia saat ini. Tetapi untuk
mendapatkan tenaga kerja yang baik peda salah satu bidang khusus seperti tenega
teknis dan managerial harus diperoleh secara khusus pula. Untuk mereka
perusahaan tidak segan-segan menyediakan perangsang berupa gaji yang besar dan
fasilitas yang lengkap. Beberapa perusahaan besar bahkan mendapatkannya melalui
kaderisasi, umpamanya dengan penawaran beasiswa yang mengikat. Karena itu biaya
tenaga kerja sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja itu
digunakan, akan tetapi sudah ada sebelum tenaga kerja itu siap.
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan
dengan berbagai cara. Selain diadakan ujian tertulis dan lisan juga diadakan
psychotest untuk mengetahui secara lebih pasti siapa yang paling cocok untuk
bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi tenaga kerja bukan untk mencari
orang-orang yang berpengalaman, melinkan mencari orang-orang yang cocok dan
mempunyai potensi untuk berkembang. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman
selain mahal harganya juga ada kemungkianan bahwa pengalam yang dimiliki justru
tidak sesuai dengan kemungkianan yang ada. Tenaga kerja yang memperoleh
pengalaman dari dari pekerjaan merupakan suatu aktiva bagi perusahaan.
Latihan(training) biasanya diberikan
pada para tenaga kerja yang baru. Latihan ini dapat diberikan oleh perusahaan
sendiri dan dapat pla diberikan oleh lembaga khusus yang memberikannya secara
bersama-sama dengan para tenaga kerja baru diperusahaan lain. Latihan dapat
dilakukan ditempat khusus tetapi dapat pula dilakukan di tempat bekerja.
Latihan yang dilakukan ditempat bekerja sambil bekerja dikatakan sebagai on the
job training.
Sesudah selesai masa latihan, maka
tenaga kerja siapa untuk ditempatkan. Potensi masing-masing tenaga kerja dan
jabatan yang tersedia bermacam-macam sehingga perlu adanya evaluasi dan
spesifikasi pekerjaan begi mereka.
Semua aspek diatas tidak hanya
berlaku bagi satu tingkatan saja, tetapi pada semua tingkatan jabatan dalam
perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga kerja merupakan komponen yang
cukup besar bagi harga pokok barang yang dihasilakan. Kesalahan para pimpinan
dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang
dihasilakan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam
persaingan.
Tenaga kerja langsung mempunyai
sifat-sifat:
ü Besar kecilnya biaya untuk tenaga
kerja jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat produksi
ü Biaya yang dikeluarkan untuk untuk
tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variable
ü Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja
jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan
denagn produk akhir
ü Yang dikatagorikan sebagi tenaga
kerja langsung antara lain adalah para buruh pabrik yang ikut serta dalam
kegiatan proses produksi bahan mentah sampai berbentuk barang jadi.
2.2
Persiapan-Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Sebelum menyusun anggaran tenaga
kerja pelu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk
menghitungnya. Seringkali ditemuai dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar
jam tenaga kerja langsung. Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih
dahulu dibuat manning table
Manning table merupakan daftar
kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
ü Jenis atau kualifikasi tenaga kerja
yang dibutuhkan
ü Jumlah masing-masing tenaga kerja
tersebut pada berbagi tingkat kegiatan
ü Baigan-bagian yang membutuhkannya
Manning table disusun sebagai hsil
kerjanya secara langsung maing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat
dilakukan dengan berdasarkan judgment saja , tetapi dapat pula dengan
berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman
pada tingkat kegiatan perusahaan. Selain itu lalu dihitung jam buruh langsung
untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian
tempat mereka bekerja. Jam buruh langsng ini dapat dihitung denagn berbagai
cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu
Analisa gerak yaitu pengamatan
terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis
barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu penghitungan terhadap waktu yang
dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi.
Sebagi hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu
standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang
dinyatakan dengan DLH.
Setelah dihitung jam buruh langsung
untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat
upah rata-rata untuk tahun anggaran yang bersnagkutan. Cara yang termudah untuk
mencari tingkat uoah rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan
membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung
dengan jumlah jam tenaga langsung yang diperlukan.
2.3 Fungsi Perencanaan Dan Pengawasan dari Anggaran
Tenaga Kerja
Penyusunan secar baik dari Anggaran
tenaga kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
ü Penggunaan tenaga kerja secara lebih
efisien Karena rencana yang matang
ü Pengeluaran biaya tenaga kerja dapat
direncanakan dan diatur secara lebih efisien
ü Harga pokok barang dapat dihitung
secara tepat
ü Dipakai sebagi alat pengawasan biaya
tenaga kerja
Biaya tenaga kerja merupakan salah
satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya
tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik terhadap para
buruh sehingga mereka dapat bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Pengawasan terhadapa jasa buruh dapat diserahkan pada seorang
mandor pengawas atau supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan
melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggungjawabnya.
Seorang supervisor perlu membuat laporan yang bersifat harian atau bulanan.
Contoh:
Setiap jam 10.00 pagi seorang supervisor membuat
laporan tentang kegiatan tenaga kerja untuk hari yang bersangkutan.
Pada dasarnya laporan itu berisi:
ü Jam kerja riil
ü Jam standart untuk untuk output riil
ü Variasi waktu yang merupakan selisih
antara jam kerja riil dengan jam standart
Sedangkan laporan bulanan, bentuknya
sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran produksi dan anggaran bahan
mentah
2.4 Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung
Yang dimaksud dengan anggaran upah
tenaga kerja langsung adalah rencana yang disusun secara rinci dan sistematis
tentang jumlah upah yang akan dibayarkan kepeda karyawan langsung oleh
perusahaan pada periode tertentu yang variable didalamnya meliputi : a) jenis
produk yang dihasilkan b)jumlah masing-masing produk yang akan dihasilkan
c)jumah tenaga kerja yang dibutuhkan d)jumlah waktu keja yang yang dibutuhkan
e)tariff upah per jam atau per hari kerja f)keterangan waktu atau kapan barang
tersebut akan diproduksi. Adapun yang dimaksud tenaga kerja langsung ialah
tenaga kerja yang menaagani proses produksi dari bahan baku menjadi bahan jadi.
Pendekatan
yang biasa digunakan dalam perencanaan standar waktu tenaga kerja adalah
sebagai berikut:
1. Studi waktu dan
gerakan
2. Biaya standar
3. Perkiraan langsung
oleh penyelia
4. Perkiraan secara
statistik oleh kelompok staf
2.4.1 Jenis-Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua
jenis yaitu:
1. Anggaran biaya tenaga
kerja langsung
Anggaran ini merupakan bagian dari
anggaran tenaga kerja. Secara perincan pada anggaran ini harus dicantumkan
hal-hal sebagai berikut:
a.
Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari
anggaran produksi.
b.
Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk
mengerjakan satu unit barang.
c.
Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
d.
Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
e.
Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
2. Anggaran jam buruh
langsung
Anggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran
tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal
sebagai berikut:
a.
Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
b.
Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi.
c.
Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang.
d.
Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
2.4.2 Kegunaan anggaran tenaga kerja
langsung
Perencanaan biaya dan jam tenaga kerja langsung
yang efektif memiliki keuntungan bagi perusahaan sebagai berikut:
1)
Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efesien karena
ada dasar untuk perencanaan yang efektif, pengerahan, pelatihan, dan penggunaan
personel.
2)
Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efisien karena
tenaga kerja sering merupakan permintaan yang terbesar dalam kas selama setahun
tersebut. Dengan mengetahui perkiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan
pegawai keuangan merencanakan kebutuhan kas bagi periode interim.
3)
Biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk
(biaya per unit dan total biaya) mungkin merupakan factor penting dalam
beberapa bidang pembuatan keputusan, seperti kebijakan harga dan negosiasi
serikat tenga kerja.
4)
Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara
signifikan dipertinggi.
2.4.3 Faktor
yang Mempengaruhi Penyusunan Anggarana Upah Tenaga Kerja Langsung
Anggaran upah tenaga kerja langsung
merupakan salah satu budget yang sangat penting karena budget upah tenaga kerja
langsung menentukan budget harga pokok produksi. Jadi kalau budget upah tenaga
kerj aterlalu tinggi maka budget harga produksinya tinggi, demikian pula bila
terjadi sebaliknya. Sehingga budget uapah tenag kerja langsung diharapkan
benar, tepat atau tidaknya terlalu menyimpang dari realisasinya. Adapun
factor-faktor yang perlu dipertimnbangkan dan diperhatikan dalam menyusun
budgetnya ialah
a.
Anggaran jumlah unit yang kan diproduksi
b.
Semakin besar atau banyak jumlah unit yang akan
diproduksi semkin besar pula jumlah upah tenag kerja langsung yang kan
dibayarkan. Demikian pula bila terjadi sebaliknya, semakin kecil tau sedikit
jumlah unit yang kan diprosuksi, maka akan semakin kecil upah yang akan
dibayarkan.
c.
System pembayaran upah yang akan
digunakan perusahaan
d.
System
pembayaran upah pada hakekatnya dibedakan:
e.
System pembayaran menurut waktu atau jam kerja:
Semakin banyak jumlah jam kerja atau hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan maka semakin besar pula jumlah upah tenaga kerja langsung yang akan
dibayarkan
f.
System
pembayaran menurut unit yang dihasilkan : Besar kecilnya upah yang akan
dibayarkan pada tenaga kerja langsung tergantung pada jumlah yang akan
dihasilkan slama bekerja
g.
System pembayaran upah dengan inisiatif: misalnya
perusahaan menentukan insentif apabila karyawan bekerja perminggu dapat
menyelesaikan 50 dos, mereka akan diberi intensif Rp.5000
h.
Tarif upah yang ditetapakan perusahaan yang
bersangkutan
i.
Masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan yang
berbeda dalam penentuan upah karyawannya. Semakin tinggi tariff upah per
unit/hari/minggu akan semakin tinggi budget uapah yang dipersiapkan.
j.
Bentuk Bugdet Upah Tenaga Kerja Langsung
Contoh:
CV Srikandi Malang
Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung 2010
Ket
|
B.Produksi
|
Waktu
kerja per unit
|
Jumlah
Tenaga Kerja
|
Upah Kerja
Perjam/orang
|
Jumlah
Upah Kera Per bulan
|
Jan
|
16.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
720.000
|
Feb
|
15.500
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
472.000
|
Mar
|
17.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
765.000
|
Apr
|
19.500
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
877.000
|
Mei
|
18.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
810.000
|
Juni
|
14.500
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
652.000
|
Juli
|
15.500
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
697.000
|
Agst
|
20.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
900.000
|
Sept
|
16.500
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
742.000
|
Okt
|
15.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
675.000
|
Nop
|
12.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
540.000
|
Des
|
17.000
|
5 jam
|
15 orang
|
3.000
|
787.000
|
192.000
|
8.640.000
|
Bentuk lain dari budget upah tenaga
kerja langsung dapat dilihat pada contoh dibawah ini. PT Karya Makmur bergersk
dalam usaha perumahan dengan budget produksi sebagai berikut:
PT KARYA MAKMUR
Anggaran Produksi tahun 2010
Ket/Bulan
|
Tipe Tanah
|
Jumlah
|
Jan-Maret
|
36/100
|
30 unit
|
54/130
|
20 unit
|
|
April-Juni
|
36/100
|
40 unit
|
54/130
|
25 unit
|
|
Juli-sep
|
36/100
|
30 unit
|
54/130
|
30 unit
|
|
Okt-Des
|
36/100
|
25 unit
|
54/130
|
20 unit
|
Tukang kayu-Rp.30000/hari
|
Tukang batu-Rp.25000/hari
|
Tukang kasar-Rp.17500/hari
|
Dari data tersebut dapat disusun
bygdet upah tenaga kerja Langsung sebagai berikut:
PT KARYA MAKMUR
Anggaran Produksi tahun 2010
Bulan
|
Jenis Produk
|
Jumlah Unit
|
Tenaga Kerja
|
Jumlah Upah
|
Total
|
||||
TK
|
TB
|
T.Kasar
|
TK
|
TB
|
T.Kasar
|
||||
jan-mar
|
36/100
|
30
|
450
|
600
|
900
|
13500
|
15000
|
15750
|
44250
|
54/130
|
20
|
400
|
500
|
800
|
12000
|
12500
|
14000
|
38500
|
|
82750
|
|||||||||
apr-jun
|
36/100
|
40
|
600
|
800
|
1200
|
18000
|
20000
|
21000
|
59000
|
54/130
|
25
|
500
|
625
|
1000
|
15000
|
15625
|
17500
|
48125
|
|
107125
|
|||||||||
jul-sep
|
36/100
|
30
|
450
|
600
|
900
|
13500
|
15000
|
15750
|
44250
|
54/130
|
30
|
600
|
750
|
1200
|
18000
|
18750
|
21000
|
57750
|
|
102000
|
|||||||||
okt-des
|
36/100
|
25
|
375
|
500
|
750
|
11250
|
12500
|
13125
|
36875
|
54/130
|
20
|
400
|
500
|
800
|
12000
|
12500
|
14000
|
38500
|
|
75375
|
CONTOH-CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA
LANGSUNG DAN PERHITUNGANNYA
Penyusunan anggaran tenaga kerja langsung Pabrik Rokok
“Kencana” Surakarta
Bagian
produksi/pengolahan, merupakan tempat bekerjanya tenaga kerja langsung yang
terdiri atas:
1. Tukang linting dengan
tangan
854 orang
2. Tukang potog/gunting
dengan tangan
671 orang
3. Tukang linting dan
gunting dengan mesin 10 orang
4. Tukang longsong
bungkus
rokok
151 orang
5. Tukang mengepak
rokok
442 orang
Jumlah
= 2.128 orang
Bagi buruh
harian diperhitungakn jam kerja sebanyak 7 jam perhari atau 40 jam per minggu.
PENGUPAHAN
Sistem pengupahan pada pabrik rokok Kencana
disesuaikan dengan perjanjian antara SBRI/FBSI dengan PUSPI dan OPS Rokok
Kretek (atau antara wakil dari pihak buruh dengan Persatuan Pengusaha Rokok
Kretek) yakni sebagai berikut:
·
60% sebagai
upah harian
·
20% sebagai
upah makan
·
20% sebagai
upah hadir
Bagi tukang linting dan gunting yang mengunakan mesin
dipakai sistem upah harian, yakni rata-rata Rp 500,00 per hari. Bagi tukang
lainnya adalah cara borongan, yakni sebagai berikut:
1. Tukang linting dengan
tangan:
Upahnya sebesar Rp 115,00 per 1.000 batang rokok,
dengan maksimum 3.000 batang. Bila mencapai lebih dari 3.000 batang ditambah
upah lembur sebesar 50% untuk setiap 1.000 batang dari tarif upah tersebut.
2. Tukang gunting dengan
tangan:
Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang
linting.
3. Tukang longsong:
Upah sebesar Rp 60,00 setiap 1.000 longsong dengan
maksimum 3.000
Longsong. Bila mencapai lebih dari 3.000 ditambah upah
lembur sebesar 50% untuk tiap 1.000 longsong dari tarif upah tersebut.
4. Tukang pak:
Upahnya sebesar Rp 74,00 untuk setiap bal,
dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal, ditambah upah lembur 50%
untuk setiap bal dari tarif upah tersebut.
PENGHITUNGAN STANDAR TENAGA KERJA
a. Penghitungan
standar kerja tukang linting dengan tangan. Karena unit pengepakan untung
tukang linting dengan tangan adalah batangan, maka perlu jumlah produksi yang
ukurannya bal dijadikan batangan:
Jenis
rokok
|
Jumlah
produksi untuk 1 tahun
|
||
Bal
|
Batang
|
Jumlah
|
|
Rokok @ 12
batang
|
21.778
|
21.778 x
10 x 20 x 12
|
52.267.200
|
Rokok @ 10
batang
|
333.931
|
333.931 x
10 x 20 x 10
|
667.862.000
|
Rokok @ 3
batang
|
7.261
|
7.260 x 10
x 20 x 3
|
4.356.000
|
Jumlah
|
724.485.200
|
Berdasarkan anggapan bahwa dalam satu tahun ada 52
minggu maka dalam satu tahun terdapat 2.080 jam kerja ( 52 x 40 jam).
Jumlah
tukang linting dengan tangan adalah 854 orang.
Hasil
lintingan per
jam =
348.300
batang (dibulatkan)
Hasil
lintingan rokok per jam dan per orang =
= 408 batang (dibulatkan)
Dari
perhitungan diatas dapat ditentukan standar waktunya menurut masing-masing
jenis rokok, sebagai berikut (untuk 1 bal):
» Isi 12 batang =
5,88 jam per bal
» Isi 10 batang = 4,90 jam per
bal
» Isi 3 batang
= 1,47 jam per bal
Setiap 1.000
batang rokok upahnya adalah Rp 115,00 sehingga dapat tentukan tingkat upah per
jam (1 DLH) yaitu Rp 46,92 per DLH
b. Perhitungan standar
tenaga kerja tukang gunting dengan tangan. Jumlah tukang gunting adalah 671
orang. Hasil rokok yang digunting per jam dan per orang adalah: 519 batang
(dibulatkan).
Standar waktu dapat ditentukan sebagai berikut:
Rokok @ 12 batang = 4,62 jam per bal.
Rokok @ 10 batang = 3,85 jam per bal.
Rokok @ 3 batang = 1,15 jam per bal.
Besarnya upah tukang gunting = Rp 115,00 per 1.000
batang rokok, maka dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu:Rp 59,80
per DLH
c. Perhitungan
standar tenaga kerja tukang linting dan gunting dengan mengunakan mesin ( rokok
@ 10 batang).
Jumlah produsi 1 tahun = 10% x 333.931 bal = 33.393
bal.
Jumlah tenaga kerja = 10 orang.
Hasil rokok yang dilinting dan digunting dengan
menggunakan mesin (@ 10 batang/filter) per jamnya yaitu: 16 bal.
Hasil per jam dan per orang =1,60 bal
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal rokok filter (@
10 batang) adalah 0,625 jam per bal
Upah per hari = Rp 500,00 jam kerja 1 hari = 7 jam,
maka besarnya upah per jam (1 DLH) tukang linting dan gunting dengan
menggunakan mesin adalah sebesar: Rp 71,43 per DLH
d. Perhitungan standar
tenaga kerja tukang longsong
Karena ukuran untuk pengupahan adalah banyak longsong,
maka jumlah produksi dalam bal perlu dijadikan bentuk longsong, yaitu sebagai
berikut:
Jenis
rokok
|
Jumlah
produksi untuk 1 tahun
|
||
Bal
|
longsong
|
Jumlah
|
|
Rokok @ 12
batang
|
21.778
|
21.778 x
10 x 10
|
4.355.600
|
Rokok @ 10
batang
|
333.931
|
333.931 x
10 x 20
|
66.786.200
|
Rokok @ 3 batang
|
7.261
|
7.260 x 10
x 20
|
1.452.200
|
Jumlah
|
72.594.000
|
Jumlah tukang longsong = 151 orang.
Hasil longsong bungkus rokok per jam = 34.900 longsong
Hasil longsong per jam per orang = 231 longsong
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal longsong adalah
sebagai berikut:
» Isi 12 batang = 0,87 jam per bal
» Isi 10 batang = 0,87 jam per bal
» Isi 3 batang =
0,87 jam per baal
Besarnya
uaph tukang longsong = Rp 60,00 per 1.000 longsong, maka dapat ditentukan
tingkat upah per jamnya yaitu:Rp 13,86
e.
Perhitungan standar tenaga kerja tukang pak:
Jenis
rokok
|
Jumlah
produksi( pengepakan)
|
Rokok @ 12
batang
|
21.778 bal
|
Rokok @ 10
batang
|
333.931
bal
|
Rokok @ 3
batang
|
7.261 bal
|
Jumlah
362.970 bal
|
Jumlah tukang pak = 442 orang
Hasil pengepakan per jam = 175 bal (dibulatkan)
Hasil pengepakan per jam dan per orang= 0,40 bal
Standar waktu pengepakan 1 bal adalah:2,5 jam per bal
Besarnya upah tukang pak = Rp 74,00 per bal, maka
dapat ditentukan tingkat upah per jamnya yaitu: Rp 29,60
Kesimpulan
Tenaga kerja
langsung adalah SDM dimana keahlian dan ketrampilannya berperan langsung dalam
konversi bahan menjadi produk atau penyerahan jasa kepada konsumennya.
Anggaran
tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah
yang akan dibayarkan kapada tenaga kerja langsung untuk periode yang akan
datang.
Factor-faktor
yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja: Kebutuhan tenaga kerja, Penarikan
tenaga kerja, Latihan tenaga kerja, Evaluasi atau spesifikasi pekerjaan bagi
tenaga kerja, Gaji dan upah, Pengawasan tenaga kerja.
DAFTAR
RUJUKAN
Adisaputro,gunawan.2008.Anggaran
Perusahaan Buku 1 Edisi 2.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Glenn
A,dkk.2002.Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba.Jakarta:Salemba Empa