BAB 4
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Tujuan pembelajaran
1.1 Siswa dapat memahami pengertian dan
peranan manajemen
1.2 Siswa dapat memahami fungsi dan proses
manajemen
1.3 Siswa dapat memahami tipe-tipe
manajemen
1.4 Siswa dapat memahami proses manajemen
1.5 Siswa dapat memahami definisi
organisasi
1.6 Siswa dapat memahami fungsi
pengorganisasian
1.7 Siswa dapat memahami prinsip-prinsip
organisasi
1.8 Siswa dapat memahami sebab keberhasilan
dan kegagalan organisasi
1.9 Siswa dapat memahami hubungan antara
manajemen dan organisasi
Manajemen
1.
Pengertian
dan peranan manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang
berbeda tantang manajemen, berikut pengertian dengan demikian sebenernya
manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan
selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
2.
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat
dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan
di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa
pendapat mengenai fungsi manajemen:
§ George R.
Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan
controlling.
§ Harold Kontz
dan Cyrill O’Donne
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan
Controlling.
§ Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding,
coordinatingdan controlling
Di dalam video ini akan memberikan beberapa contoh tentang jenis jenis konflik dalam organisasi. Yuk mari kita simak untuk lebih memahaminya :
Berikut ini adalah garis
besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapat
menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1) Perencanaan
(planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam
rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan
yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai
petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
a.
Analisis, yaitu perhitungan
bagaimana perkiraan dimasa depan.
b. Sasaran, yaitu perincian
singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingindicapai,menetapkan
hasil yang diinginkan.
c.
Kebijakan, yaitu rumusan
cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
d.
Program, yaitu urutan
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapaisasaran.
e.
Skedul waktu, yaitu
penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
f.
Anggaran keuangan, yaitu
penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
2) Planning
yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
§ What :
apa tujuan yang hendak dicapai
§ Why : mengapa hal tersebut perlu
dilakukan.
§ Where : dimana hal tersebut akan
dilakukan.
§ When : kapan hal tersebut akan
dilakukan
§ Who : bagaimana cara melakukannya
Fungsi
perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan
dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada
sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang
ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
3) Pelaksanaan (Actuating)
a) Actuating
atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau
implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating
merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang
mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b) Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
c) Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan
tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam
pengawasan dilakukan koreksi.Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya
yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan
tiga proses, yaitu:
§ Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
§ Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya.
§ Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan
efesiensi kerja.
3.
Tipe-Tipe Manajemen
1)
Segi tipe golongan
§ Golongan
pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya
adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
§ Golongan
menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan
kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan
lain-lain.
§ Golongan
bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang
mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain
sebagai pemimpin mereka.
2) Segi tipe
leadership
Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi,
berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara
sistematis.
Manajemen ini mempunyai kelemahan
yaitu :
a. Pengembangan
lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan
tahun.
b. Penggunaannya
terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang
terbatas.
Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan
ketaatan bawahan terhadap manajernya.sebagai bapak sudah sepatutnya atau
sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Kelemahannya
yaitu :
- Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk
(tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal.
- Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak
banyak orang yang dapat berperan sebagai bapak.
- Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam
lingkungan usaha kecil.
- Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan
mengalami keretakan yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan
perasaan.
Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh
para insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta.Penyelenggaraan
pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan
alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari
jumlah- jumlah atau kwalitas kerjanya.
Kelemahannya yaitu :
1.
Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk
pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian
ditata seperti permainan tata letak.
2.
Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat
bekerja mekanis-rasional, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang
berubah serba cepat.
3.
Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia
sebagai mesin atau robot.
Manajemen ilmiah
Manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan, metode-metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah,
kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu diambil.Mempergunakan metode
ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah
atau kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer
bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun
dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai
dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.
4. Proses Manajemen
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan
formulasi terinci untuk
mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan
dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
·
Pengendalian
perencanaan hanyalah
setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut
harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan
tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan
proses pemilihan diantara
berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian.Manajer harus memilih
diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang
dipilih.Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih.Komentar serupa
dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri
Manajer Profesional:
a) Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
b) Berpandang jauh kedepan.
c) Berwawasan luas.
d) Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
5. Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti
menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi
sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian
sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
a. Prof Dr.
Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
b. Drs. Malayu
S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan
terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
c. Prof. Dr. Mr
Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan
kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu
untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
d. James D
Mooney
Organization is the form of every human, association for
the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
e. Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih
( Define organization as a system of cooperative of two or more persons)
yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
f. Paul Preston
dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization
is a collection people, arranged into
groups, working together to achieve some common objectives).
6. Fungsi
Pengorganisasian
1)
Adanya pembagian tugas dan
penggolongan kegiatan perusahaan.
2)
Pembagian
tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
3)
Menentukan kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain
mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
§ Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
§ Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
§ Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal
Organisasi:
§ Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
§ Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
§ Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk
Organisasi:
a.
Organisasi Garis : diciptakan
oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando.Satu wewenang yang turun
langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor,
bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
b.
Organisasi Garis dan Staf :
diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
c.
Organisasi Fungsional :
diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional
dan organisasi garis dan staf.
7. Prinsip-Prinsip
Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya
A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya
“Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa
prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1)
Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan lain lain.
2)
Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam
suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang
dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi
secara keseluruhan.
3)
Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal
ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang
atasan saja.
4)
Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya.Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5)
Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam
menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6)
Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan.Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
7)
Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya
bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk
dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8)
Prinsip Fungsional.
Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9)
Prinsip Pemisahan.
Bahwa
beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
10) Prinsip
Keseimbangan.
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.Dalam hal ini,
penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana
(tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip
Fleksibilitas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip
Kepemimpinan.
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
8. Sebab
keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran
para anggotanya.Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik
antar para anggotanya.Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor
internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.
9. Hubungan Antara Manajemen dan
Organisasi
Manajemen
adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara
kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada
pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan.Sehingga
dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen
untuk mencapai tujuan.Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi,
demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan
organisasi.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas
dapat kia simpulkan bahwa organisasi adalah fungsi dari manajemen
yaitu sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan individu terhadap
pembagian kerja kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah diciptakan
secara sistematis dan struktural dan perorganisasian alah fungsi
kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses
kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar