Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat
mengetahui struktur sistem pengendalian manajemen
2. Siswa dapat
mengetahui perencanaan dan pengendalian produksi
22.1 STRUKTUR SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
2
Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan komponen-komponen yang
berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama membentuk sistem. Setiap
komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan sistem.
Struktur yang sehat adalah struktur sistem yang setiap komponennya didesain
sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan diterapi sistem tersebut.
Dalam membangun struktur organisasi
dibangun berdasarkan fungsi yang dituntut dari organisasi yang bersangkutan,
jika organisasi dibangun untuk memasuki lingkungan bisnis yang menuntut
kecepatan pengambilan keputusan yang di dalamnya costumer memegang kendali
bisnis dan yang mempekerjakan knowlegde workes, struktur organisasi yang pas
dengan fungsi organisasi tersebut adalah yang memiliki karakteristik, cepat
respon, fleksibel dan inovatif.
Struktur sistem pengendalian
manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua
perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk
bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus
memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari
berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu,
untuk tetap bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif,
perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan menemukan kembali keunggulan
daya saing.
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh
dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup
hanya mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating institution) namun, dituntut
untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk menjadi
institusi pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying institution) untuk membangun
kemampuan perusahaan sebagaipelipat gandaan kekayaan,
manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.
manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.
Sistem pengendalian yang efektif
adalah sistem yang diarahkan kepada dua penyebab, diperlukannya pengendalian
ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang
diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan dapat dtingkatkan
melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi memadai, ketidak
mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui prilaku yang
diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui :
1.Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai
dasar organisasi secara jelas.
2.Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan
nilai dasar organisasi kepada personel perusahaan melalui personal
behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.
Melalui proses internalisasi, misi,
visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi dapat tertanam di dalam diri
seluruh personel menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs dan
shared values.Shared mission, shared vision, shared belief dan shared values
menjadikan karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya sesuai dengan yang
diharapkan di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem pengendalian manajemen juga
menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan
implementasi rencana. Melalaui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan
kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan
dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu
sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya
kekayaan dalam jumlah yang memadai
Proses Struktur Sistem Pengendalian
Manajemen
Proses sistem pengendalian manajemen
terdiri dari enam tahap utama berikut ini :
1.Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat
menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini
dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan
industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan
perumusan, misi, visi,tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.
2.Perencanaan Strategi
2.Perencanaan Strategi
Setelah perusahaan merumuskan
tentang strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi melalui
organisasi, strategi tersebut kemudian perlu diimplementasikan. Langkah pertama
adalah melaksanakan perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang
telah dirumuskan diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan
koheren, yang terdiri dari tiga komponen : sasaran strategik, target, inisiatif
strategic
3.Penyusun Program
Penyusunan program adalah proses
penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang
dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik
memerlukan perencanaan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh
perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang
diperlukan untuk program, suatu rencana jangka panjang yang berisi
langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik
tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan.
4.Penyusunan Anggaran
Penyusunan program adalah proses
penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang
dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik
memerlukan perencanan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh
perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumberdaya yang
diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah tersebut. penyusunan program menghasilkan
program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik
yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran
sumberdaya yang diperlukan untuk itu.
Penyusunan anggaran adalah proses
penyusunan rencana jangka pendek (biasanya untuk jangka waktu satu tahun) yang
berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan
sebagian dari program dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke
dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan
manajer dan karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
5.Implementasi
Setelah rencana menyeluruh selesai
disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap
implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang
tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah
bagian dari program, dan program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih
sebagai penjabaran strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana,
manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara
implementasi, anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi.
Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan
dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk mewujudkan
visi organisasi.
6.Pemantauan
Implementasi rencana memerlukan
pemantauan, hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk
memerlukan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan
inisiatif strategik. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan
informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai,
sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.
2.2 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI DALAM AKTIVITAS PRODUKSI
Perencanaan dan pengendalian
produksi merupakan salah satu fungsi yang terpenting dalam usaha mencapai
tujuan perusahaan. Yang dimaksud dengan perencanaan dan pengendalian produksi
yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan
dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk
menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk
tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi
adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam
memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan
perbaikan rencana. Tujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi
konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan, perencanaan kapasitas,
pengesahan produksi dan pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan
kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses
planning, dan sebagainya.
B. Tujuan dan Fungsi Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
1. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi
Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah
sebagai berikut:
a.
Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara
efisien dan efektif.
b.
Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal
seoptimal mungkin.
c.
Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang
luas
d.
Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
2. Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi dari perencanaan dan pengendalian produksi
adalah:
a. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam
jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
b. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya
dengan ramalan permintaan
sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut
jika terjadi penyimpangan.
d. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas
bahan baku yang akan dibeli.
e. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
f. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan
pada saat tertentu.
g. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan
rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang
ditentukan.
h. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan
mesin dan tenaga kerja yang terperinci.
C. Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi
ke dalam tiga tingkatan:
1. Perencanaan jangka panjang (long range planning)
1. Perencanaan jangka panjang (long range planning)
Perencanaan ini meliputi kegiatan
peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi,
perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan financial.
2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning)
Perencanaan jangka menengah meliputi
kegiatan berupa perencanaan kebutuhan kapasitas (capacity reqiurement
planning), perencanaan kebutuhan material (material requirement planning),
jadwal induk produksi (master production schedule), dan perencanaan kebutuhan
distribusi (distribution requirement planning).
3. Perencanaan jangka pendek (short range planning)
3. Perencanaan jangka pendek (short range planning)
Perencanaan jangka pendek berupa
kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir (final assembly schedule),
perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi,
perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.
KESIMPULAN
Sebagaimana diketahui bersama bahwa
perusahaan manufaktur yang memproduksi suatu barang sudah selayaknya melakukan
perencanaan dan pengendalian produksi. Perencanaan berkaitan dengan berapa
barang yang harus diproduksi. Sedangkan pengendalian berkaitan dengan
pemantauan dan pengawasan sejak bahan baku dating, kemudian diproses sampai
menjadi barang jadi. Agar lebih jelas mengenai perencanaan dan pengendalian
produksi, ada baiknya kita kemukakan pendapat dari ahli. Assauri (1993:161)
memberikan definisi atau pengertian perencanaan dan pengendalian produksi
adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut, dan mengawasi kegiatan pelaksanaan
dari proses dan basil produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat
terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Jadi perencanaan dan pengendalian
produksi merupakan kegiatan pengkoordinasian dari bagian-bagian yang ada dalam
melakukan proses produksi. Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi ini
adalah untuk merencanakan dan mengendalikan proses produksi sehingga dapat
mencapai produk yang kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan yang direncanakan.
Perlu diketahui bahwa aspek perencanaan produksi ini berkaitan erat dengan
masalah target produksi yang telah ditetapkan untuk suatu jangka tertentu yang
dapat dicapai oleh mesin atau peralatan pabrik yang ada. Agar perencanaan dan
proses produksi dapat berjalan dengan baik diperlukan adanya suatu pengendalian
atas operasi produksinya.
Ada beberapa jenis pengendalian
operasi pabrik secara umumnya yaitu pengendalian produksi baik untuk kuantitas
maupun kualitasnya, pengendalian tingkat keandalan pabrik untuk mencapai hasil
operasi sesuai dengan yang direncanakan dan pengendalian pemakaian bahan. Dalam
pengendalian produksi, kegiatan-kegiatan produksi yang dilakukan dibandingkan
dengan apa yang telah ditetapkan dalam rencana, sehingga dapat dilakukan
pengkoordinasian agar kuantitas dan kualitas produk serta waktu pengerjaan yang
telah ditetapkan dapat dicapai.
Setiap jenis sistem produksi
memerlukan proses perencanaan dan pengendalian yang berbeda. Setiap jenis
sistem manufaktur mempunyai kelebihan dan kekurangan. Perencanaan dan
pengendalian produksi bertujuan agar aktivitas produksi berjalan seefektif dan
seefisien mungkin. Sistem manufaktur mempunyai pengertian yang lebih luas
daripada sistem produksi.
Tujuan dari perencanaan dan
pengendalian produksi adalah merencanakan dan mengendalikan aliran material
kedalam, di dalam, dan keluar pabrik sehingga posisi keuntungan optimal yang
merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai. Pengendalian produksi dimaksudkan
untuk mendayagunakan sumber daya produksi yang terbatas secara efektif,
terutama dalam usaha memenuhi kebutuhan konsumen dan menciptakan keuntungan
bagi perusahaan. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian mengevaluasi
permintaan konsumen, posisi modal, kapasitas produksi, tenaga kerja, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/34051482/PERENCANAAN-DAN-PENGENDALIAN-PRODUKSI, diakses
tanggal 4 juli 2012
Kusuma, hendra. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta:
Andi
Konsep Perencanaan dan Pengendalian (Online), http://ariszeko.blogspot.com/2011/11/perencanaan-dan-pengendalian-manajemen.html, diakses tanggal
3 juli 2012
Perencanaan dan Pengendalian (Online)http://id.shvoong.com/business-management/technology-operations-management/. Diakses
tanggal 1 juli 2012