BAB
I
KONSEP
DASAR KEWIRAUSAHAAN
Tujuan
Pembelajaran
1.1 Siswa
dapat mengetahui pengertian kewirausahaan
1.2
Siswa dapat memahami karakteristik
kewirausahaan maupun karakteristik wirausaha
1.3 Siswa dapat memahami hakikat nilai dan
perilaku wirausaha
1.4 Siswa dapat mengetahui motif yang mendasari
menjadi wirausaha
1.5 Siswa dapat memahami proses kewirausahaan
1.6
Siswa dapat mengetahui faktor-faktor
penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
1.1 Pengertian
Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa
yang selalu aktif dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan menurut Menurut Peggy A.
Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999),
kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari
yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Dari beberapa
konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut
( Suryana,2003 : 13) :
·
Kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acad
Sanusi,1994)
·
Kewirausahaan adalah
suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ( Drucker,1959)
·
Kewirausahaan adalah
suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996)
·
Kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha (
Soeharto Prawiro,1997)
·
Kewirausahaan adalah
suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda yang
bermanfaat member nilai lebih
·
Kewirausahaan adalah
usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber
melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah
tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang 7
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen.
1.2 Karakteristik
Kewirausahaan dan Karakteristik Wirausaha
1.2.1
Karakteristik Kewirausahaan
·
Motif Berprestasi Tinggi
Para
ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
motif tertentu,yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhada (dalam
Suryana, 2003 : 32) motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan
pada hasrat utuk mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti yang dikemukakan
oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan
kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tingkatan pemuasannya. Kebutuhan berprestasi
wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih
baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.Wirausaha yang memiliki motif
berprestasi pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 :
33-34):
1. Ingin
mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu
memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki
tanggung jawab personal yang tinggi
4. Berani
menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
5. Menyukai
tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang diembannya
sangat ringan.maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu
menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pecapaian keberhasilan
sangat rendah.
·
Selalu Perspektif
Seorang
wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap depan dengan lebih optimis.
Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang
dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang
yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan
jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (
Suryana,2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko yang mungkin dapat
terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang
tantangan demi pembaharuan masa depan.Pandangan yang jauh ke depan membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karya yang sudah ad. Karena itu ia harus
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
·
Memiliki Kreatifitas
Tinggi
Menurut
Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan
berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak
sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24), mengungkapkan
bahwa ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama
dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah
menciptakan sesuatu dari asalnya tidak ada. Dari definisi di atas, kreativitas
mengandung pengertian yaitu : Kreativitas
adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. 2. Hasil kerjasama masa kini
untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru 3. Menggantikan sesuatu dengan
sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik 4. Memiliki Perilaku Inovatif
Tinggi Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit
yang dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan kepada 9 kita bahwa
para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya adalah manusia
biasa. Sebeer Bathia, seorang digital entrepreneur yang meluncurkan hotmail.com
pada tanggal 1996, baru menyadari hal ini ketika ia berguru kepada orang-orang
seperti Steve Jobs, penemu computer pribadi (Apple). Dan kesadaran itu
membuatnya cukup percaya diri ketika menetapkan harga penemuannya senilai 400
juta dollar AS kepada Bill Gates, pemilik mocrosoft yang juga manusia biasa.
·
Selalu Komitmen dalam
Pekerjaan
·
Memiliki Etos Kerja dan
Tanggung Jawab
Seorang
wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat
didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan digelutinya, di
dalam menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya, ia tidak
setengahsetengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras dan
tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa usaha yang
sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti maka wirausaha sehebat apapun
pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu pentng sekali
bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya, serta
memiliki etos keja dan tanggung jawab yang baik.
·
Mandiri atau Tidak
Ketergantungan
Sesuai
dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha
harus mempuyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya
terutama dalam menciptakan peluang usaha dalam pikrannya, dia dapat mandiri
dalam usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang 10 ada di sekitarnya, mengembangkan
teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberkan kepuasan kepada knsumen.
·
Berani Mengambil Resiko
Richard
Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke
18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko.
Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi,
melainkan perhitugan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu wirasaha selalu berani
engambil resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko yang didukung komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh
hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas dan obyektif, dan merupakan umpan
balik bagi kelancaran kegiatannya ( Suyana, 2003 : 14-15 ).
·
Selalu Mencari Peluang
Esensi Kewirausahaan
yaitu
tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri
sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara
yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
·
Memiliki Jiwa
Kepemimpinan
Wirausahawan
yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin
karena mereka harus mencari peluangpeluang, mengumpulkan sumber daya ( bahan,
manusia , teknologi, dan modal ) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan,
menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun untuk orang lain, dan
memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
·
Memiliki Kemampuan
Manajerial
Salah satu jiwa
kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk
managerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki
kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha, mengelola usaha dan sumer
daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaannya yang kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang
wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan eberhasilan
yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang diperoleh.
1.2.2.Karakteristik
Wirausaha
Menurut
McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki
setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai berikut.
·
Action
oriented
Seorang
entrepreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak pasti
(uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, resiko
bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan dengan
tindakan dan kelihaian.
·
Berpikir simple
Sekalipun
dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu belajar
menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka bukanlah manusia
teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan yang kompleks. Mereka melihat
persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.
·
Mereka selalu mencari
peluang-peluang baru
Apakah
itu peluang usaha yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang sama.
Untuk usaha-usaha yang baru, mereka selalu mau belajar yang baru, membentuk
jaringan dari bawah dan menambah landscape atau scope usahanya. Sedangkan dalam
usaha yang sama, mereka selalu tekun mencari alternatif-alternatif baru,
seperti model, 12 desain, platform, bahan baku, energi, kemasan, dan struktur
biaya produksi. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk
baru, melainkan juga dengan cara-cara baru.
·
Mengejar peluang dengan
disiplin tinggi
Seorang
wirausahabukan hanya awas, memiliki mata yang tajam dalam melihat peluang, atau
memiliki penciuman yang kuat terhadap keberadaan peluang itu, tetapi mereka
bergerak ke arah itu. Peluang bukan hanya dicari, diciptakan, dibuka, dan
diperjelas. Karena wirausaha melakukan investasi dsn menanggung resiko, maka
seorang wirausaha harus memiliki disiplin yang tinggi. Wirausah-wirausaha yang
sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya
beres, dan apa yang dipikirkan dapat dikerjakan segera. Mereka bertarung dengan
waktu karena peluang selslu berhubungan dengan waktu. Apa yang menjadi peluang
pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali
kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi. Setiap gagasan brilliant
dan inovasi biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai
nilainya (value chain).
·
Hanya mengambil peluang
yang terbaik
Cara
penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung didalamnya,
masa depan yang lebih cerah, kemampuan menunjukkan prestasi, dan perubahan yang
dihasilkan. Semua itu biasanya dikaitkan dengan "rasa suka" terhadap
objek usaha atau kepercayaan bahwa dia "mampu" merealisasikannya.
Pada akhirnya, sukses yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan
orang itu dalam memilih.
·
Fokus pada eksekusi
Wirausaha
bukanlah orang yang bergulat dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesis,
melainkan orang yang fokus pada eksekusi. Mereka tidak mau berhenti pada
eksploitasi pikiran atau berputar-putar dalam pikiran penuh keraguan.
"Manusia dengan entrepreneur mindset mengeksekusi, yaitu melakukan
tindakan dan merealisasikan yang dipikirkan daripada menganalisa ide-ide baru
sampai mati" (McGraith dan Mac Millan,2000,hlm.3). Mereka juga adaptif 13
terhadap situadi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru atau
kesulitan di lapangan.
·
Memfokuskan energi setiap
orang pada bisnis yang digeluti
Seorang wirausaha tidak
bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan pikiran setiap orang, baik dari
dalam maupun luar perusahaannya. Mereka membangun jaringan daripada melakukan
impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestraktor atu dirigen musik, dia
mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan instrumeninstrumen yang
berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada musik yang disukai penonton. Untuk
itu, dia harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan,
memimpin, menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.
1.3 Nilai Dan Perilaku
Wirausaha
1.3.1 Nilai Wirausaha
Menurut
Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaaan yaitu :
·
Percaya diri, kepercayaan
diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya.
·
Berorientasi tugas dan
hasil, seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah seseorang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik
dan berinisiatif.
·
Keberanian mengambil
resiko, tergantung pada daya tarik setiap alternatif, persediaan untuk rugi dan
kemungkinan relative untuk sukses atau gagal. Kemampuan utnuk mengambil resiko
ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, dan kemampuan
untuk menilai resiko.
·
Kepemimpinan
kewirausahaan memiliki sifat sifat kepeloporan keteladanan, tampil berbeda,
lebih menonjol dan lebih menonjol, dan mampu berfikir divergen dan konvergen.
·
Keorisinilan :
kreativitas da keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang
baru dan berbeda, sedangkan keinovasian adalah kemampuan untuk bertindak yang
baru dan berbeda.
1.3.2.
Perilaku Wirausaha
Menurut
Kathleen L. Hawkins dan Peter A. Turla ( dalam Suryana,2001 :25-26), pola
tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai
berikut :
·
Kepribadian, aspek ini
bias diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, keberanian menghadapi
resiko, memiliki dorongan dan kemauan kuat.
·
Kemampuan hubungan,
oprasionalnya dapat dilihat dari indicator komunikasi dan hubungan antar
personal, kepemimpinan dan manajemen pemasaran, meliputi kemampuan dalam
menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi
·
Keuangan, indikatornya
adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
Mengembangkan
pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku wirausaha yaitu
mengenali diri sendiri dan kendala yang dihadapinya sebagai langkah awal. David
McClelland ( dalam Suryana, 2001 : 26 ) mengemukakan enam cirri perilaku
kewirausahaan yaitu :
·
Ketrampilan mengambil
keputusan dan mengambil resiko yang moderat dan bukan atas dasar kebetulan
belaka
·
Bersifat energetic,
khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif dan tanggung jawab individual
·
Mengetahui hasil-hasil
dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak ukur satuan uang sebagai
indicator keberhasilan.
·
Mampu mangatisipasi berbagai
kemungkinan di masa dating
·
Memiliki kemapuan
berorganisasi, yaitu bahwa seorang wirausaha memiliki kemampuan ketrampilan,
kepemimpinan dan managerial
1.4 Motif Menjadi
Wirausaha
Ada
beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994) yakni :
·
Alasan keuangan,
yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan
tambahan, sebaagai jaminan stabilitas keuangan.
·
Alasan social,
yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk
menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
·
Alasan pelayanan,
yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak yatim, membahagiakan
orang tua, demi masa depan keluarga
·
Alasan memenuhi diri,
untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatu yang di inginkan, untuk
menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk
menggunakan kemampuan pribadi.
1.5 Proses Kewirausahaan
Menurut
Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai
berikut :
·
Proses Inovasi
Faktor
yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat
penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman
·
Proses Pemicu
Faktor
yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan
terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung
resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis
·
Proses Pelaksanaan
Faktor
yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha
secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh
kedepan untuk mencapai keberhasilan
·
Proses Pertumbuhan
Proses
pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam
menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya
organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
Secara
umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
·
Tahap Memulai
Tahap
ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih
usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur,
maupun produksi atau jasa.
·
Tahap melaksanakan usaha
Tahap
ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi,
Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan
pemasaran dan melakukan evaluasi.
·
Mempertahankan usaha
Tahap
ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak
lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
·
Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil
yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan
maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil. 17
2.6
1.6 Faktor-Faktor
Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha
2.6.1
Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha
Menurut
Hendro ( 2011 : 47-50 ) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha berhasil
adalah :
·
Faktor Peluang
·
Faktor SDM
·
Faktor Keuangan
·
Faktor Organisasional
·
Faktor Perencanaan
·
Faktor Pengelolaan usaha
·
Faktor Pemasaran dan
Penjualan
·
Faktor Administrasi
·
Faktor Peraturan
Pemerintah, Politik, Sosial, dan Budaya Lokal
·
Catatan Bisnis
2.6.2
Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Menurut
Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
·
Tidak kompeten dalam
manajerial
Tidak
kompeten atautidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan
factor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil
·
Kurang berpengalaman
baik
dalam kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola SDM, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
·
Kurang dapat
mengendalikan keuangan
Agar
perusahaan dapat berhasil dengan baik factor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas. yaitu mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat.
·
Gagal dalam perencanaan
Perencanaan
merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
·
Lokasi yang kurang
memadai
Lokasi
usaha yang strategis merupakan factor yang menentukan keberhasilan usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakiatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.
·
Kurangnya pengawasan
peralatan
Pengawasan
erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
·
Sikap yang kurang
sungguh-sungguh
Sikap
yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,kemungkinan gagal menjadi
besar.
·
Ketidakmampuan dalam
melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan perubahan,tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
19
Contoh bagaiaman cara menumbuhkan jiwa kewirausahan
Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat
dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah
kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru dan
keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alas an mengapa
seseorang berminat berwirausaha yaitu alas an keuangan,alas an social, alasan
pelayanan dan alasan memenuhi diri.
Sumber
: http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/konsep-dasar-kewirausahaan.pdf